Nama :
Delvayanti
Npm :21210773
Kelas : 4 EB18
ETIKA PROFESI AKUNTANSI (TUGAS 4)
1.Jelaskan bagaimana audit social independen dan
mekanisme perlindungan formal dapat mendorong perilaku etis ?
Audit sosial yang independen, yang mengevaluasi keputusan dan
praktek manajemen dalam hal kode etik
organisasi, meningkatkan hal itu. Audit tersebut dapat berupa evaluasi secara
teratur atau mereka dapat terjadi secara acak tanpa pemberitahuan terlebih
dahulu. Sebuah program etika yang efektif mungkin membutuhkan keduanya. Untuk
menjaga integritas, auditor harus bertanggung jawab kepada dewan direktur
perusahaan dan menyajikan temuan langsung ke mereka. Susunan ini memberikan
pengaruh kepada auditor dan mengurangi kesempatan untuk balas dendam dari
mereka yang diaudit.
Mekanisme perlindungan, karyawan
yang menhadapi dilema akan etika membutuhkan mekanisme perlindugan sehingga
mereka dapat melakukan apa yang benar tanpa takut akan teguran. Sebuah
organisasi mungkin menunjuk konselor etis bagi karyawan yang menghadapi dilema
etika. Para penasehat ini mungkin juga meganjurkan alternatif tindakan etis
yang “benar”.
2.Jelaskan
tahapan pengembangan moral Lawrence Kohlberg !
Tingkat 1: Prakonvensional.Tingkat ini dibagi menjadi
dua tahap:
·
Tahap
orientasi terhadap kepatuhan dan hukuman
·
Tahap
relativistik –instrument
Tingkat 2 : Konvensional.Pada tingkat ini juga dibagi
menjadi 2 tahapan:
· Tahap
orientasi mengenai anak yang baik.
· Tahap
mempertahankan norma sosial dan otoritas.
Tingkat 3: Pasca konvensional, otonom atau
berlandaskan prinsip
Pada tingkat
ini anak mematuhi aturan untuk menghindari hukuman kata hatinya. Tingkat ini
juga terdiri dari dua tahap yaitu:
· Tahap
orientasi terhadap perjanjian antara dirinya dengan lingkungan sosial.
· Tahap
prinsip etika universal.
3.Jelaskan
pendekatan “Wertel dan Tongkat” atau “The carrot and stiek concept” !
Teori wortel dan tongkat tentang
motivasi (seperti teori fisika Newton) berlaku dengan baik di bawah situasi
tertentu. Alat pemuas kebutuhan psikologi manusia dan dalam batas tertentu
kebutuhan keamanan dapat disediakan atau tidak diberikan oleh manajemen.
Pekerjaan itu juga merupakan alat demikian juga uaph kerja, kondisi kerja dan
keuntungan. Dengan alat-alat tersebut individu dapat dikendalikan selama dia
berusaha untuk mencari nafkah.
Tetapi teori wortel dan tongkat
tidak berlaku sekaligus jika seseorang telah mencapai level penghidupan yang
cukup dan termotivasi akan kebutuhan pada level yang lebih tinggi. Manajemen
tidak dapat menyedia kanrasa hormat pada diri untuk seseorang, atau rasa hormat
dari kelompoknya atau pemuasan kebutuhan akan pemenuhan diri. Ini dapat
menciptakan suatu kondisi dimana dia didorong untuk mencari pemuasan bagi
dirinya sendiri atau ini dapat menghalanginya dengan gagalnya terciptanya
kondisi itu.
Tetapi penciptaan kondisi
tersebut bukanlah kendali. Ini bukanlah alat yang bagus untuk mengarahkan
perilaku. Dan sehingga manajemen menemukan dirinya pada posisi yang ganjil.
Standar kehidupan tinggi yang diciptakan oleh teknologi modern menyediakan
pemenuhan kebutuhan psikologi dan kebutuhan keamanan secara mencukupi.
Pengecualian yang cukup signifikan adalah dimana praktek manajemen tidak dapat
menciptakan kepercayaan diri—dan maka dari itu kebutuhan keamanan terhalangi.
Tetapi dengan membuat pemuasan yang memungkinkan akan kebutuhan level rendah,
manajemen menghalangi dirinya sendiri terhadap kemampuan untuk menggunakan
hal-hal yang dipercaya oleh teori konvensional—penghargaan, janji, insentif
atau ancaman dan alat pemaksa lainnya—sebagai motivator.
Filosofi manajemen tentang
arahan dan kendali—dengan mengabaikan keras atau lemahnya—tidaklah cukupuntuk
memotivasi karena kebutuhan manusia yang menggunakan pendekatan ini sekarang
menjadi motivator perilaku yang tidak penting. Arahan dan kendali menjadi tidak
berfungsi dalam memotivasi orang-orang yang kebutuhan pentingnya adalah
kebutuhan sosial dan egoistis. Pendekatan keras maupun lemah gagal karena tidak
lagi relevan dengan situasi sekarang.
Orang-orang yang kehilangan
kesempatan untuk memenuhi kebutuhan yang penting bagi diri mereka di tempat
kerja berlaku tepat seperti yang diperkirakan—dengan kemalasan, sikap pasif
tidak mau berubah, kurang bertanggung jawab, kemauan mengikuti peminpin,
permintaan tak beralasan akan keuntungan ekonomis. Hal ini akan membuat kita
terlihat terjebak dalam jaring yang kita buat sendiri.
4.Carilah beberapa contoh perilaku
tidak etis, Minimal 5 !
1. penjualan produk ke
luar negeri yang sudah terbukti merusak kesehatan dan tidak diperbolehkan
didalam negeri
2. perusahaan makanan bayi yang memaksakan suatu formula bagi bayi dibanyak negara miskin sementara air susu ibu akan lebih sehat bagi bayi
3. mengambil barang-barang kantor untuk dibawa pulang
4. berbohong dengan alasan sakit untuk menutupi pekejaan yang tidak beres
5. perusahaan membayar upah pekerja yang rendah dibeberapa negara berkembang untuk membuat sepatu mereka yang berharga tinggi
6. penipuan produk yang tidak sesuai dengan yang ditawarkan
7. penjualan produk yang sudah kadarluwarsa
2. perusahaan makanan bayi yang memaksakan suatu formula bagi bayi dibanyak negara miskin sementara air susu ibu akan lebih sehat bagi bayi
3. mengambil barang-barang kantor untuk dibawa pulang
4. berbohong dengan alasan sakit untuk menutupi pekejaan yang tidak beres
5. perusahaan membayar upah pekerja yang rendah dibeberapa negara berkembang untuk membuat sepatu mereka yang berharga tinggi
6. penipuan produk yang tidak sesuai dengan yang ditawarkan
7. penjualan produk yang sudah kadarluwarsa
5.
Apa yang dimaksud dengan :
a.
Penyimangan ditempat kerja
b. Penyimpangan
hak milik
c. Penyimpangan
politik
d.
Penyimpangan produksi
Penyimpangan
di tempat kerja adalah perilaku tidak etis yang melanggar norma-norma
organisasi mengenai benar atau salah.
Penyimpangan produksi
Perilaku tidak etis dengan merusak mutu dan jumlah hasil produksi. Misalnya: pulang lebih awal, beristirahat lebih lama, sengaja bekerja lamban, sengaja membuang-buang sumber daya.
Perilaku tidak etis dengan merusak mutu dan jumlah hasil produksi. Misalnya: pulang lebih awal, beristirahat lebih lama, sengaja bekerja lamban, sengaja membuang-buang sumber daya.
Penyimpangan hak milik.
Perilaku tidak etis terhadap harta milik perusahaan. Misalnya: menyabot, mencuri atau merusak peralatan, mengenakan tarif jasa yang lebih tinggi dan mengambil kelebihannya, menipu jumlah jam kerja, mencuri dari perusahaan lain.
Perilaku tidak etis terhadap harta milik perusahaan. Misalnya: menyabot, mencuri atau merusak peralatan, mengenakan tarif jasa yang lebih tinggi dan mengambil kelebihannya, menipu jumlah jam kerja, mencuri dari perusahaan lain.
Penyimpangan politik
Yaitu menggunakan pengaruh seseorang untuk merugikan orang lain dalam perusahaan. Misalnya: mengambil keputusan berdasarkan pilih kasih dan bukan kinerja, menyebarkan kabar burung tentang rekan kerja, menuduh orang lain atas kesalahan yang tidak dibuat.
Yaitu menggunakan pengaruh seseorang untuk merugikan orang lain dalam perusahaan. Misalnya: mengambil keputusan berdasarkan pilih kasih dan bukan kinerja, menyebarkan kabar burung tentang rekan kerja, menuduh orang lain atas kesalahan yang tidak dibuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar