Minggu, 08 Juni 2014

A.I tugas ke 3


Nama : Delvayanti
Npm   : 21210773
Kelas  : 4EB18
PROPOSAL
Judul    : PENGARUH PENILAIN KINERJA EVA DAN MVA TERHADAP RATE OF  RETURN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERGABUNG DALAM  LQ45 TAHUN 2011-2013
(judul diterima)

Dengan berkembangnya dunia usaha semakin besar dalam era globalisasi telah banyak membuat perusahaan perekonomian dunia dengan cepat. Seiring dengan berkembangnya perekonomian tersebut,kini banyak tumbuh berbagai perusahaan yang bergerak di berbagai bidang baik yang dikelola pemerintah,swasta maupun pihak asing.Dalam persaingan dunia usaha semakin ketat manajemen pun harus mampu bersaing agar mencapai tujuan memaksimumkan nilai perusahaan supaya investor untuk menanamkan modal kepada perusahaannya.kemampuan harga saham meningkat apabila harga saham yang dimilikinya meningkat. Gambaran umum mengenai masalah keungan suatu perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan yang terdiri dari neraca laba rugi,perubahan modal serta laporan-laporan keuangan lainnya.
Tujuan dari menganalisis laporan keuangan perusahaan, yaitu untuk menilai atau mengevaluasi suatu kinerja khususnya manajemen perusahaan dalam suatu periode akuntansi, serta menentukan strategi apa yang harus diterapkan pada periode berikutnya jika tujuanperusahaan sebelumnya telah tercapai. Salah satu tujuan utama dari keputusan keuangan adalah memaksimumkan tingkat kemakmuran pemilik perusahaan atau pemegang saham, menentukan besarnya balas jasa, menentukan harga saham, serta menilai kinerja perusahaan untuk memprediksi keadaan perusahaan di masa yang akan datang bagi para pemegang saham maupun calon pemegang saham.
Selama ini rasio keuangan digunakan sebagai alat untuk mengukur kinerja suatu perusahaan. Pengukuran berdasarkan rasio dianggap kurang efektif karena tidak menggambarkan kondisi perusahaan yang sesungguhnya. Perusahaan akan sulit mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut apabila tidak dapat mengoptimalkan laba (Hakim:2006). Salah satu cara strategis untuk mengoptimalkan laba perusahaan adalah berinvestasi. Investasi merupakan penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan pada umumnya berjangka waktu lama dengan harapan mendapat keuntungan dimasa yang akan datang (Fauzan:2006).
Dalam pencapaian Rate of Return (ROR) yang diharapkan deviden yield merupakan nilai dari suatu saham yang diterima oleh investor selama perusahaan mampu mempertahankan saham ditambah capital gain yang diperoleh jika harga pada waktu perusahaan menjual saham lebih tinggi dari pada saat membelinya investasi pada sekuritas memiliki sifat likuid (mudah berubah) sehingga dalam dunia investasi para pemodal memungkinkan diversifikasi investasi , membentuk portifolio sesuai dengan resiko yang bersedia mereka tanggung dan tingkat keuntungan yang diharapkan (Bari:2005).
Pengukuran kinerja manajemen yang berkembang saat ini dan dianggap mampu memberikan gambaran kondisi perusahaan yang sesungguhnya adala Economic Value Adedd (EVA). Dengan adanya Economic Value Adedd ( EVA) yang diperkenalkan oleh Stern Stewart & Co, sebuah perusahaan keuangan di Amerika. Stewart & Co, sebuah perusahaan keuangan di Amerika meyakini bahwa Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) adalah kunci dari penciptaan nilai perusahaan. Economic Value Added (EVA) mampu mengukur kinerja (prestasi)berdasarkan kecil besarnya nilai tambah yang diciptakan selama periode tertentu. Apabila Economic Value Added (EVA) dihasilkan positif menunjukan perusahaan berhasil meningkatkan nilai perusahaan sesuai dengan tujuan manajemen keuangan yaitu memaksimumkan nilai perusahaan.
Market Value Adedd (MVA) merupakan suatu ukuran yang digunakan untuk mengukur keberhasilan dalam memaksimalkan kekayaan pemegang saham dengan mengalokasikan sumber-sumber yang sesuai. Market Value Added (MVA)juga merupakan indikator yang dapat mengukur seberapa besar kekayaan perusahaan yang diciptakan oleh investornya atau Market Value Added (MVA) seberapa besar kemakmuran yang telah dicapai.




Daftar Pustaka
Amin, Widjaja Tunggal.2001.Economic Value Added (EVA) Teori,Soal, dan Kasus. Harvarindo: Jakarta
Fauzan Agung.2006.Analisis Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap ROR Pada Perusahaan yang Tergabung Dalam Indeks LQ45. Skripsi S1,Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Hakim, Rahman 2006. Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan dengan metode EVA ROA dan Pengaruhnya Terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Tergabung Dalam Indeks LQ45 Di Bursa Efek Jakarta . Skripsi S1.Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia.
Mahbub Ahmad dan Hening Widi Oetomo..2007.Analisa Kinerja Keuangan dengan Metode Economic Value Added dan Market Value Added Perusahaan Rokok
Mangkunegara, Anwar Prabu.2000.Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, PT. Remaja Rosdakarya:Bandung
Mardiasmo.2001.Akuntansi Keuangan Dasar.Universitas Gajah Mada:Yogyakarta
Peter.2011.Penilaian Kinerja Keuangan PT.Bank Central Asia, Tbk dengan Menggunakan Metode Economic Value Added Periode Tahun 2005-2009 Sebagai Alat Pengukuran Kinerja Perusahaan
Soemerso,S.R.2004.Akuntansi Suatu Pengantar Edisi 5.Salemba Empat:Jakarta
Wibowo dan M.Phil.2012.Manajemen Kinerja.Rajawali Pers:Jakarta
Young,S.David dan O'Byrne Stephen.2001.EVA dan Manajemen Berdasarkan Panduan Praktis Implementasi.Salemba Empat:Jakarta
www.idx.co.id/http://www.idx.co.id/id-id/beranda/perusahaantercatat/laporan keuangandantahunan.aspx

Sabtu, 03 Mei 2014

ADOPSI POLA PSAK DI INDONESIA


NAMA : DELVAYANTI
NPM     : 21210773
KELAS : 4EB18

1.a       PEMBAHASAN

Pada era globalisasi sekarang ini, perkembangan ekonomi semakin pesat sehingga mempengaruhi bidang akuntansi dalam menyajikan pelaporan keuangan. Dalam menyajikan laporan keuangan yang relevan, akurat dan transparan harus sesuai dengan peraturan atau standar yang berlaku umum. Indonesia menerapkan standar yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan yang disusun oleh IAI yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).

Standar ini merupakan kumpulan dari berbagai standar Akuntansi di dunia dan telah disesuaikan untuk digunakan di Indonesia. Praktik akuntansi di setiap negara berbeda-beda, ini dikarenakan adanya pengaruh lingkungan, ekonomi, sosial dan politis di masing-masing negara tersebut. Adanya tuntutan globalisasi atau tuntutan untuk menyamakan persepsi akuntansi di setiap negara mengakibatkan munculnya Standar Akuntansi Internasional yang lebih dikenal dengan IFRS (International Financial Reporting Standards). Ini bertujuan untuk memudahkan proses rekonsiliasi bisnis dalam bisnis lintas negara.

1.a.1    PEMAHAMAN PSAK
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan pedoman dalam melakukan praktek akuntansi dimana uraian materi di dalamnya mencakup hampir semua aspek yang berkaitan dengan akuntansi, yang dalam penyusunannya melibatkan sekumpulan orang dengan kemampuan dalam bidang akuntansi yang tergabung dalam suatu lembaga yang dinamakan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).  Dengan kata lain, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah buku petunjuk bagi pelaku akuntansi yang berisi pedoman tentang segala hal yang ada hubungannya dengan akuntansi.
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) mencakup konvensi, peraturan dan prosedur yang sudah disusun dan disahkan oleh lembaga resmi (standard setting body) pada saat tertentu.
Pernyataan di atas memberikan pemahaman bahwa   Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan buku petunjuk tentang akuntansi yang berisi konvensi atau kesepakatan, peraturan dan prosedur yang telah disahkan oleh suatu lembaga atau institut resmi.  Dengan kata lain Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)merupakan sebuah peraturan tentang prosedur akuntansi yang telah disepakati dan telah disahkan oleh sebuah lembaga atau institut resmi.
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang disusun oleh lembaga Ikatan Akuntan Indonesia selalu mengacu pada teori-teori yang berlaku dan memberikan tafsiran dan penalaran yang telah mendalam dalam hal praktek terutama dalam pembuatan laporan keuangan dalam memperolah informasi yang akurat sehubungan data ekonomi.
Berdasarkan pernyataan di atas dapat dipahami bahwa  Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) mengacu pada penafsiran dan penalaran teori-teori yang “berlaku” dalam hal praktek “pembuatan laporan keuangan” guna memperoleh inforamsi tentang kondisi ekonomi.
Pemahaman di atas memberikan gambaran bahwa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) berisi “tata cara penyusunan laporan keuangan” yang selalu mengacu pada teori yang berlaku, atau dengan kata lain didasarkan pada kondisi yang sedang berlangsung.
Hal ini menyebabkan tidak menutup kemungkinan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dapat mengalami perubahan/penyesuaian dari waktu ke waktu sejalan dengan perubahan kebutuhan informasi ekonomi.
Dari keseluruhan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan suatu buku petunjuk dari prosedur akuntansi yang berisi peraturan tentang perlakuan, pencatatan, penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang disusun oleh lembaga IAI yang didasarkan pada kondisi yang sedang berlangsung dan telah disepakati (konvensi) serta telah disahkan oleh lembaga atau institut resmi.
Sebagai suatu pedoman, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) bukan merupakan suatu kemutlakan bagi setiap perusahasan dalam membuat laporann keuangan.
Namun paling tidak dapat memastikan bahwa penempatan unsur-unsur atau elemen data ekonomi harus ditempatkan pada posisi yang tepat agar semua dat ekonomi dapat tersaji dengan baik, sehingga dapat memudahkan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam menginterpretasikan dan megevaluasi suatu laporan keuangan guna mengambil keputusan ekonomi yang baik bagi tiap-tiap pihak.

1.a.2    PEMAHAMAN STANDARDISASI
Standarisasi adalah penetapan aturan yang kaku, sempit dan bahkan mungkin penerapan satu standart / tunggal di dalam segala situasi. Standarisasi tidak mengakomodasi perbedaan – perbedaan antar negara, oleh karena itu sulit diimplementasikan secara internasional. (Choi, 2005)
1.a.3    PEMAHAMAN HARMONISASI
Choi, et al (1999) menyatakan bahwa Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan – batasan seberapa besar praktik – praktik tersebut dapat beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapt meningkatkan komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang berasal dari berbagai negara.
Harmonisasi jauh lebih fleksibel dan terbuka, tidak menggunakan pendekatan satu untuk semua, Tetapi mengakomodasikan beberapa perbedaan.
Secara sederhana, harmonisasi dapat diartikan bahwa suatu negara tidak mengikuti sepenuhnya standar yang berlkau secara internasional. Negara tersebut hanya membuat standar akuntansi yang mereka miliki tidak bertentangan dengan standar akuntansi internasional.
1.a.4 Pemahaman Konvergensi
Konvergensi standar akuntansi merupakan istilah umum dalam IASB. Konvergensi standar akuntansi internasional dan nasional mencakup penghapusan perbedaan secara bertahap yang mencari solusi terbaik atas masalah – masalah akuntansi dan pelaporan.
Konvergensi standar akan menghapus perbedaan tersebut perlahan – lahan dan bertahap sehingga nantinya tidak akan ada lagi perbedaan antara standar negara tersebut dengan standar yang berlaku secara internasional.
Konvergensi standar akuntansi dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu : harmonisasi (membuat standar sendiri yang tidak berkonflik dengan IFRS), adaptasi (membuat standar sendiri yang disesuaikan dengan IFRS) atau adopsi (mengambil langsung dari IFRS).

1.b Ruang Lingkup
Penggunaan PSAK Indonesia di lingkungan bisnis yang ada yakni sektor jasa, dagang, manufaktur. Lingkungan bisnis ini memiliki skala bidang usaha yang besar. Salah satu contohnya penggunaan PSAK pada sektor jasa di Indonesia.
Dana Pensiun berperan sangat penting dalam pembangunan baik dari segi ekonomi maupun kesejahteraan sosial. Dalam periode Pembangunan Jangka Panjang Tahap II  peran swasta dan dana non APBN diharapkan semakin meningkat dan semakin penting. Melalui program pensiun diharapkan tabungan masyarakat dapat terakumulasi dan dikelola secara bijak  dan aman agar kesejahteraan pensiunan terjamin dan kebutuhan pembiayaan  pembangunan dapat terpenuhi secara berkesinambungan. Sehubungan dengan itu maka telah diberlakukan UndangUndang Nomor: 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun.
            Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 18 tentang Akuntansi Dana Pensiun ini disusun dengan mengadaptasi IAS 26 Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans dengan memperhatikan peraturan perundangan tentang Dana Pensiun yang berlaku di Indonesia, khususnya Undang Undang No. 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun serta peraturan pelaksanaannya.

1.c      KESIMPULAN
            Berdasarkan review yang saya buat dapat dilihat bahwa di Indonesia sendiri masih mengadopsi kepada IAS contohnya seperti pada sektor jasa khususnya pada dana pensiun dimana terdapat PSAK ni. 18 tentang Akuntansi Dana Pensiun mengadaptasi IAS 26.
Menurut IAI, saat ini konvergensi IFRS di Indonesia telah memasuki tahap implementasi yaitu meliputi : penerapan PSAK berbasis IFRS secara bertahap dan evaluasi dampak penerapan PSAK secara komprehensif. Itu berarti, PSAK di Indonesia masih berupa pola yang mengacu kepada IAS yang berarti tidak seratus persen sama dengan IAS.

Daftar Pustaka



Sabtu, 22 Maret 2014

Akuntansi Internasional (tugas 1)


Nama       : Delvayanti
Npm         :21210773
Kelas        : 4 eb 18

Akuntansi Internasional

SUDUT PANDANG SEJARAH
Sejarah akuntansi merupakan sejarah internasional, dimana bermula dari Negara-negara kota di Italia pada abad ke-14 dan 15. Perkembangannya didorong oleh pertumbuhan perdagangan internasional di Italia Utara selama abad pertengahan dan keinginan pemeritah untuk menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial, kemudian beralih ke Jerman untuk membantu pedagang pad zaman Fugger dan kelompok Hanseatik. Pada waktu yang bersamaan, filsuf dari Belanda mempertajam cara menghitung pendapatan periodik. Aparat pemerintah di Perancis menemukan keuntungan menerapkan keseluruhan dalam perencanaan dan akuntanbilitas pemerintahan. Setelah itu, Kepulauan Inggris mengenl double entry. Perkembangan Inggris Raya menciptakan kebutuhan yang tak terelakan lagi bagi kepentingan komersial Inggris untuk mengelola dan mengendalikan perusahaan di daerah koloni. Tahun 1850-1870n, masyarakat Inggris tumbuh sebagai masyarakat akuntansi dan suatu profesi akuntan publik pun mulai terorganisasi di Skotlandia. Hal ini menyebar hingga Amerika Serikat. Seiring dengan kekuatan ekonomi Amerika Serikat yang tumbuh selama pengaruh pertama abad ke-20, kerumitan-kerumitan akuntansi muncul secara bersamaan pula. Sekolah-sekolah bisnis membantu perkembangan tersebut dengan merumuskan bidang-bidang masalah dan pada akhirnya mengakuinya sebagai suatu disiplin ilmu akademik sendiri pada berbagai sekolah tinggi dan universitas. Setelah perang dunia II, pengaruh akuntansi semakin terasa dengan sendirinya pada dunia barat.
  • Akuntansi bermula dari system pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) yang berawal dari negara-negara kota di Italia pada abad ke 14 dan 15.
  • Adanya keinginan pemerintah Italy untuk menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial.
  • “Pembukuan ala Italy” digunakan untuk membantu para pedagang zaman Fugger dan kelompok Hanseatik di Jerman.
  • Profesi akuntansi publik sudah terorganisasi di Skotlandia dan Inggris selama tahun 1870-an.
    • Akuntansi Inggris menyebar di seluruh Amerika Utara dan wilayah persemakmuran Inggris.
    • Sistem akuntansi Perancis digunakan di Polinesia dan wilayah-wilayah di Afrika.
    • Kerangka pelaporan system Jerman berpengaruh di Jepang, Swedia, Indonesia dan Kekaisaran Rusia.
Sejarah akuntansi merupakan sejarah internasional. Kronologi berikut ini menunjukkan bahwa akuntansi telah meraih keberhasilan besar dalam kemampuannya untuk diterapkan dari satu kondisi nasional ke kondisi lainnya sementara di pihak lain memungkinkan timbulnya pengembangan terus-menerus dalam bidang teori dan praktek di seluruh dunia.
Seiring dengan kekuatan ekonomi Amerika Serikat yang tumbuh selama paruh pertama abad ke-20, kerumitan masalah-masalah akuntansi muncul secara bersamaan pula. Sekolah-sekolah bisnis membantu perkembangan tersebut dengan meneruskan bidang-bidang masalah dan pada akhirnya mengakuinya sebagai suatu disiplin ilmu akademik sendiri pada berbagai sekolah tinggi dan universitas. Setelah Perang Dunia II, pengaruh akuntansi semakin terasa dengan sendirinya pada Dunia Barat, khususnya di Jerman dan Jepang. Pada tingkatan yang agak kurang, faktor yang sama juga dapat dilihat secara langsung di Negara-negara seperti Brasil, Israel, Meksiko, Philipina, Swedia dan Taiwan.
Berkebalikan dengan sifat warisan akuntansi yang internasional tersebut adalah bahwa di banyak Negara, akuntansi tetap merupakan masalah nasional, dengan standar dan praktik nasional yang melekat sangat erat dengan hukum nasional dan aturan profesional. Hanya terdapat sedikit pemahaman atas ketentuan yang sejenis dengan Negara lain. Namun demikian, akuntansi melayani manusia dan organisasi yang lingkup keputusannya semakin internasional.
Mengatasi paradoks sejarah akuntansi ini telah lama menjadi perhatian baik bagi para pengguna maupun penyusun informasi akuntansi. Dalam tahun-tahun terakhir, usaha-usaha institusi untuk mempersempit perbedaan dalam pengukuran, pengungkapan dan proses auditing di seluruh dunia semakin intensif dilakukan.
.
SUDUT PANDANG KONTEMPORER
1. Adanya uasaha mengurangi perbedaan akuntansi internasional
2. Pengendalian Modal
3. Valuta Asing
4. Investasi asing langsung
5. Liberalisasi transaksi
6. Privatisasi perusahaan pemerintah (untuk pengurangan pengendalian valas dan pembatasan investasi lintas batas)
7. Kemajuan dalam teknologi informasi
Apabila usaha-usaha mengurangi perbedaan akuntansi internasional merupakan sesuatu yang penting di satu sisi, sekarang ini terdapat sejumlah faktor tambahan yang turut menambah pentingnya mempelajari akuntansi internasional. Faktor-faktor ini tumbuh dari pengurangan yang signifikan dan terus-menerus hambatan perdagangan dan pengendalian modal secara nasional yang terjadi bersamaan dengan kemajuan dalam teknologi informasi.
Pengendalian nasional terhadap arus modal, valuta asing, investasi asing langsung, dan transaksi terkait telah diliberalisasikan secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir, sehingga mengurangi hambatan-hambatan terhadap bisnis internasional.
Kemajuan dalam teknologi informasi juga menyebabkan perubahan radikal dalam ekonomi produksi dan distribusi. Produksi yang terintegrasi secara vertical tidak lagi menjadi bukti model operasibyang efisien. Hubungan informasi, secara global dan seketika memberi makna bahwa produksi semakin dialihkontrakkan kepada siapa saja dengan ukuran apa pun dimana saja di dunia yang memiliki kemampuan terbaik dalam melakukan suatu pekerjaan atau suatu bagian dari pekerjaan tersebut. Hubungan wajar timbale-balik yang menjadi karakter hubunngan perusahaan dengan pemasok, perantara dengan pelanggan mereka digantikan dengan hubungan kerja sama global dengan pemasok, pemasok dari pemasok, perantara, pelanggan, dan pelanggan dari pelanggan.
  • Pengurangan yang signifikan atas hambatan perdagangan dan pengendalian modal secara nasional yang terjadi bersamaan dengan kemajuan dalam teknologi informasi.
  • Pengendalian nasional terhadap arus modal, valuta asing, investasi asing langsung dan transaksi terkait dengan diliberalisasikan secara dramatis.
  • Pemerintahan yang terus berusaha membuka perekonomian terhadap perusahaan swasta, investor dan bisnis internasional.
Sumber :