Sabtu, 23 November 2013

Etika Profesi Akuntansi (tugas 3)


Nama          :   Delvayanti
Kelas                     :   4 eb 18
Npm           :   21210773

1.Bagaimana  budaya organisasi bisa mempengaruhi perilaku etis!
 Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya. Budaya organisasi berkaitan dengan bagaimana karyawan memahami karakteristik budaya suatu organisasi, dan tidak terkait dengan apakah karyawan menyukai karakteristik itu atau tidak. Budaya organisasi adalah suatu sikap deskriptif, bukan seperti kepuasan kerja yang lebih bersifat evaluatif. faktor-faktor yang mempengaruhi  budaya organisasi terhadap perilaku etis seseorang, yaitu : 
a)      Faktor Individu,tingkat pengetahuan, nilai moral, sikap pribadi, tujuan pribadi, dan    lain-lain.
b)      Faktor Sosial,norma budaya; keputusan, tindakan dan perilaku rekan kerja; serta nilai moral dan sikap kelompok referensi (seperti suami/istri/pacar, teman, saudara, dll).
c)      Kesempatan/Peluang,kebebasan yang ‘diberikan’ organisasi pada setiap karyawan untuk berperilaku tidak etis. Hal ini tercermin pada kebijakan, prosedur, dan kode etik organisasional.
2.Gambarkan faktor-faktor yang mepengaruhi perilaku etis dan tidak etis
  Tiga Faktor Utama Yang Mempengaruhi
1.  Perbedaan Budaya.
Perilaku bisnis orang Indonesia tentu saja berbeda dengan orang Rusia, Amerika Serikat, Afrika Selatan, ataupun orang India. Hal yang sama, orang Sunda berbeda perilaku bisnisnya dengan orang Batak, Madura, atau Jawa. Semua ini disebabkan oleh adanya perbedaan budaya.
2.  Pengetahuan. 
Semakin banyak hal yang diketahui dan semakin baik seseorang memahami suatu situasi, semakin baik pula kesempatannya dalam membuat keputusan-keputusan yang etis. Pemimpin bisnis harus memiliki pemecahan masalah dan secara aktif mencari informasi terkait isu-isu potensial masalah etika, dan bertindak secara efektif dan tepat waktu. Ketidaktahuan bukanlah alasan yang dapat diterima dalam pandangan hukum, termasuk masalah etika.
3.  Perilaku Organisasi
Dasar etika bisnis adalah bersifat kesadaran etis dan meliputi standar-standar perilaku. Banyak organisasi menyadari betul perlunya menetapkan peraturan-peraturan perusahaan terkait perilaku dan menyediakan tenaga pelatih untuk memperkenalkan dan memberi pemahaman tentang permasalahan etika. Perusahaan dengan praktek-praktek etika yang kuat menetapkan suatu contoh yang baik untuk karyawan. Untuk menghindari pelanggaran etika, banyak perusahaan secara proaktif mengembangkan program-program yang merupakan kombinasi dari pelatihan, komunikasi, dan variasi beberapa sumber, yang dirancang untuk memperbaiki perilaku etika karyawan.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pelanggaran Etika
  • Kebutuhan Individu
  • Tidak Ada Pedoman
  • Perilaku dan Kebiasaan Individu Yang Terakumulasi dan Tak Dikoreksi
  • Lingkungan Yang Tidak Etis
  • Perilaku Dari Komunitas 
3.Faktor apakah yang mempengaruhi etika secara international!
  1. ­Kebudayaan yang berlaku dimasyarakat luas.
  2. Perilaku sehari hari.
  3. Keputusan lembaga/organisasi internasional.
  4. Kesepakatan bersama antar bangsa bangsa
  5. Kejujuran
  6. Integritas
  7.  Objektivitas
  8. Perilaku Profesional
  9. Tanggung Jawab
4.Jelaskan cara menggunakan proses seleksi karyawan untuk mendorong perilaku etis!
Tujuan eksplisit dari proses seleksi adalah mengidentifikasi dan merekrut individu-individu yang memilki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan untuk berhasil menjalankan pekerjaan di dalam organisasi. Biasanya ada lebih dari satu calon, yang memenuhi persyaratan kerja yang ditentukan yang teridentifikasi. Proses seleksi memberikan informasi kepada para pelamar mengenai organisasi tersebut. Para calon belajar tentang organisasi itu dan, jika menemukan atau merasakan suatu pertentangan antara nilai-nilai mereka dan nilai-nilai organisasi, mereka bisa mundur teratur.
Karena itu, seleksi menjadi jalan dua arah yang memungkinkan pemberi kerja dan pelamar membatalkan sebuah “perkawinan” jika tampak adanya  ketidakcocokan. Dengan demikian proses seleksi merupakan salah satu cara untuk mempertahankan kelangsungan hidup kultur sebuah organisasi dengan cara mengeluarkan individu-individu yang mungkin tidak sesuai atau akan menggerogoti nilai-nilai intinya.