Rabu, 06 April 2011

pengangguran akibat putus sekolah


BAB I
LATAR BELAKANG

Hingga saat ini masalah pengangguran di Indonesia sepertinya tidak pernah terselesaikan secara tuntas. Kondisinya disebabkan dengan persoalan ekonomi yang juga tidak kunjung terselesaikan. Permasalahan lain juga berkaitan dengan kualitas sumber daya manusia dari para penganggur sendiri , misalnya dari aspek tingkat pendidikan yang masih belum begitu bagus. Jika pun pengangguran berkualifikasi pendidikan tinggi sering dibatasi oleh kesempatan kerja yang sangat terbatas.
Bukan rahasia lagi kalau banyak mereka yang bekerja pada posisi yang sebetulnya bisa di isi atau ditempati oleh mereka yang berpendidikan rendah atau bisa yang berpendidikan menengah. Keadaan seperti ini memunculkan feomena mismatch , yaitu angkatan kerja yang bekerja pada posisi yang tidak sesuai dengan pendidikannya.
Selain karena sulitnya lapangangan pekerjaan , persoalan pengangguran dihadapkan juga pada bermunculnya para pengangguran baru , yaitu orang-orang , yang baru lulus mengikuti pendididikan , kemudian meramaikan pasar kerja. Dalam kondisi penganggur lama , yaitu mereka yang pernah bekerja tetapi masih mencari pekerjaan yang belum tertangani maka kedatangan pengangguran baru dipasar kerja turut menambah rumitnya persoalan ketenagakerjaan yang dihadapi Indonesia sekarang ini.
Dalam makalah yang saya buat ini , saya akan membahas tentang permasalahan pengangguran yang disebabkan karena putus sekolah atau keterbatasan pendidikan. Dan bagaimana cara mengatasi masalah tersebut agar  tidak terlalu banyak lagi orang yang menjadi penggangguran karena putus sekolah.











BAB II
MASALAH

A.                            Kenapa banyaknya pengangguran akibat putus sekolah atau keterbatasan pendidikan???

Landasan Teori:
A.                Ari definisi dan pengertian pengangguran
Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15-64 tahun)tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang sedang tidak mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga , siswa sekolah smp , sma dan mahasiswa perguruan tinggi dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak atau belum membutuhkan pekerjaan.
B.     Rumus menghitung tingkat pengangguran
Untuk mengukur tingkat pengangguran pada suatu wilayah bias didapat dari prosentase membagi jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja.
Tingkat Pengangguran = Jumlah yang menganggur/jumlah angkatan kerja x 100%
C.                 Jenis-jenis pengangguran
  1. Pengangguran friksional yaitu pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan karena adanya kendala waktu.
  2. Pengangguran structural yaitu keadaan dimana orang yang menganggur sedang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh pembuka lapangan pekerjaan.
  3. Pengaangguran musiman adalah keadaam menganggur dikarenakan adanya kegiatan jangka pendek , seperti contoh: seperti petani yang sedang menunggu musim tanam.
  4. Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat naik turunya siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah dari pada penawar kerja.






BAB III
PEMBAHASAN MASALAH

            Kebutuhan akan pendidikan telah berjalan dari masa ke masa. Setiap orang pasti sangat membutuhkan pendidikan , baik pendidikan formal , informal maupun nonformal. Pendidikan formal adalah pendidikan adalah yang berlangsung disekolah. Pendidikan informal adalah pendidikan yang berlangsung di dalam lingkungan keluarga. Pendidikan informal diberikan  di dalam rumah tangga. Sedangkan pendidikan nonformal yaitu pendidikan yang terjadi di luar sekolah dan rumah tangga seperti kursus. Melalui pendidikan formal dapat ditanamkan pengembangan intelektual , perasaan , keagamaan dan keterampilan melalui berbagai bidang studi.
            Putus sekolah lebih disebabkan oleh berbagai masalah di antaranya (1) keadaan ekonomi yang lemah , keadaan ini memaksa anak-anak putus dari sekolah , (2) pengaruh lingkungan . lngkungan sangat besar pengaruhnya bagi kehidupan dan pendidikan anak. Di lingkungn yang memanfaatkan tnaga anak untuk bekerja mencar nafkah , maka hal seperti ini dapat mendorong kecendrungan untuk putus sekolah.  (3) kurangnya kesadaran akan pentingnya sekolah , walaupun kedan ekonominya sudah cukup , namun ada juga sebagian hambatan lain yang mengakibatkan putus sekolah , yaitu kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan.  Akibat putus sekolah dalam kehidupan social ialah semakin  banyaknya jumlah kaum pengangguran dan mereka merupakan tenaga kerja yang tidak terlatih. Sedangkan masalah pengangguran ini di Negara kita merupkan masalah yang sudah sedemikian hebatnya , sehingga merupakan suatu hal yang harus ditangani secara serius.
            Hubungan pertumbuhan penduduk dengan kebutuhan akan pendidikan sangat erat sekali. Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali mengakibatkan kesulitan dalam  masalah pendidikan. Betapa pun banyaknya sekolah yang telah dibangun namun daya tampung sekolah untuk penduduk usia sekolah belum tentu bisa terpenuhi . mengapa hal ini bisa terjadi?? Ini disebabkanoleh beberapa hal : (1) tidak seimbangnya laju pertumbuhan penduduk dengan fasilitas dan sarana pendidikan ; (2) bergantung pada modal atau keuangan yang ada untuk mengadakan atau memenuhi kebutuhan.
            Akibatnya banyak masalah yang muncul seperti nasib guru , soal gedung sekolah yang rusak dan pada akhirnya berdampak pada kemampuan biaya sekolah yang menjadi persoalan serius di dunia pendidikan. Bahkan boleh dikatakan soal biaya bisa menjadi persoalan serius di dalam sarana pendidikan. Memang permasalahaan yang di hadapi masyarakat adalah biaya pendidikan yang sangat mahal yang mempengaruhi mutu pendidikan. Akibat biaya pendidikan yang mahal membuat masyarakat tidak mampu membiayai pendidikan anaknya. Padahal pemerintah ingin menuntaskan banyaknya anak yang putus sekolah yang juga merupakan salah satu faktor yang menunjang banyaknya pengangguran di Indonesia.
            Karena untuk bekerka di zaman sekarang ini , harus bisa baca , tulis , dam menghitung , minimal tamatan SLTP itu pun hanya mendapatkan pekerjaan bekisar pembantu rumah tangga , baby sister dan lain-lain. Jadi semakin sulitnya anak yang putus sekolah itu untuk mendapatkan  pekerjaan yang berpenghasilan yang layak. Dari pendidikan juga belum ada kurikulum yang mampu menciptakan dan mengembangkan kemandirian Sumber Daya Manusia  yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerjaan wajib belajar atau wajib Sembilan tahun. Inilah yang menyebabkan pengangguran yang di akibatkan putus sekolah atau keterbatasan pendidikan.
            Sebaiknya dalam masalah ini pemerintah lebih memperhatikan lagi kondisi yang seperti ini , misalnya dengan memberikan beasiswa kepada anak-anak yang memiliki intelektual yang tinggi sehingga pendidikannya tidak berhenti ditengah jalan yang mengakibatkan putus sekolah sehingga menambah jumlah pengangguran yang ada di Indonesia.






















BAB IV
PENUTUP

A . KESIMPULAN


Pengangguran terjadi disebabkan antara lain karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja. Selain itu pengangguran juga disebabkan karena banyaknya orang yang putus sekolah atau keterbatasan pendidikan sehingga untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan tingkat pendidikan tersebut sangat sulit di dapat sehingga menyebabkan pengangguran semakin banyak dan sulit untuk diatasi.


B . SARAN
              
                Menurut saran saya sebaiknya pemerintah menyediakan atau membuka lapangan pekerjaan yang sangat banyak khususnya membuka lapangan pekerjaan sesuai dengan keterbatasan pendidikan masyarakat yang tidak mampu untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi lagi , sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran yang ada di Indonesia.


























Daftar pustaka